Diposkan pada About Korea, 문화 ♥ Culture

Hanbok Pakaian Tradisional Korea

Hanbok adalah pakain tradisional Korea Selatan atau Choson-ot untuk sebutan di Korea Utara.  Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada ” pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional, misalnya tahun baru  seollal ( imlek ) atau perayaan chuseok.

Bagian-bagian Hanbok :

1. Jeogori: ialah bagian atas dari hanbok ( baju ).Untuk hanbok laki-laki ukurannya lebih besar dan simple, sedangkan untuk wanita agak pendek dan ditandai garis lengkung  dan dekorasi yang lembut.

2.Deong Jong : yaitu krah yang berwarna yang berwarna putih.

3.  Otgoreum (Cloth Strings):  adalah pita yang dipakai pada baju hambok untuk wanita, yang melintang hingga ke Rok ( chima ).

4. Chima : adalah rok pada bagian hanbok. Ada berbagai macam jenis chima, ada yang lapisan tunggal dan ada juga yang double.

5.Pattern:  susunan gambar atau garis  dan juga perpaduan warna.

Masih banyak lagi istilah bagian pada hanbok, misalnya baerae ( pada lengan ), kket dong ( lengan ) dan lain sebagainya.

Lanjutkan membaca “Hanbok Pakaian Tradisional Korea”

Diposkan pada About Korea, 문화 ♥ Culture

Diskriminasi di Korea

Ada artikel menarik di Korea Times, sepertinya beberapa orang Asia Tenggara merasa di-diskriminasi ketika tinggal di Korea Selatan. Terutama kalau mencari rumah sewaan.

Ini artikelnya :

Michel Catuira (Filipina) tinggal di Korea tapi ia mengalami kesulitan dalam mencari tempat tinggal. Banyak pemilik rumah kontrakan di Korea yang tidak ingin menyewakan rumah padanya, mereka berkata hanya ingin menyewakan rumah untuk orang Korea atau Kaukasia (Eropa, Amerika, Australia, dll)

“Aku pergi untuk menyewa studio kecil dan murah bersama temanku di Seodaemun-gu, Seoul. Pemiliknya menunjukkan pada kami ruangan dan tanya untuk siapa ini,” kata Catuira. “Ketika aku berkata untuk aku, dia menolak menyewakan kamar itu. Jika itu untuk teman Korea-Amerika-ku, dia akan menyewakannya dengan mudah.”

Lanjutkan membaca “Diskriminasi di Korea”