Annyeong yorobun… Aku datang lagi.. Kali ini sambil meluk-meluk Lee Sungmin *dikuliti ELF sedunia*.. Ini ceritanya Sungmin selama pacaran sama Raein.. Pasangan PSYCHO itu.. Kalau gaje maap ya.. Kan yang bikin PSYCHO.. Hehehe..
Enjoyy reading….
~~*~~
“Lee Sungmin! Datang ke hadapanku dalam tiga menit atau kubunuh!” seruku keras-keras, lalu menekan tombol akhiri panggilan di ponselku. Aku yakin di seberang sana telinganya berdengung karena suara melengking parah seperti milikku. Sudah lebih dari tiga jam aku terlantar di halte bis menunggunya mengembalikan peralatan melukisku. Entah untuk apa dia meminjamnya dan selama lebih dari dua minggu dia tidak menyentuh alat-alat itu, tapi juga tidak mengembalikannya padaku.
Ya, bagus sekali. Waktunya sudah habis. Lihat saja apa yang akan aku lakukan kalau dia sampai di sini nanti. Lima menit berlalu, batang hidungnya belum juga kelihatan. Kupastikan hari ini adalah hari tersial bagi Lee Sungmin. Dia akan menyesal karen telah bangun tadi pagi.
“Raein-ah.. Mianhae.. hosh.. hosh..” apa-apaan dia? Dia tidak membawa apapun selain badannya sendiri. Dia menantangku ya? Hm…
“YAAA!!! AISHH!!” aku melangkah pergi dari halte bus dengan langkah dihentak-hentakkan setelah sekuat tenaga menginjak kaki kanan Sungmin dengan kakiku. Dia terlonjak sambil berteriak-teriak kesakitan. Masih untung aku tidak memakai high heels, kalau aku memakainya aku akan menginjakkan bagian tumit di jempol kakinya.
“YA!! RAEIN-AH!!!!” awas saja kalau kau tidak mengejarku, Sungmin.. Hanya Tuhan yang tau apa yang akan aku lakukan. Dan benar saja, dia entah dimana saat aku membalikkan badanku. Sebenarnya aku berharap dia akan mengikutiku dan mohon-mohon maaf karena sudah membuatku kesal. Aish.. Sepertinya aku lupa kalau nama pacarku itu adalah Lee Sungmin, dan pikiran seorang Lee Sungmin gak bakal nyampe ke bagian situ.
“Idiot!, pabo!, autis! Aish.. Jinjja..” makiku sambil tetap melihat ke belakang. Saat aku mengalihkan pandanganku ke depan lagi, tiba-tiba saja orang itu sudah ada di hadapanku sampai aku hampir saja menabraknya.
“Annyeonghaseyo.. Lee Sungmin imnida.. Mannaseo bangapseumnida.. Oh.. neomu yeppeo yo..” Aku mengalihkan pandanganku dari wajah innocentnya. Dia kira jurus murahan seperti itu mempan untukku? Jangankan terlihat cute, dia malah terlihat semakin pabo di mataku.
“MENYINGKIR DARI JALANKU ATAU BESOK PAGI KAKIMU BENGKAK!” teriakku, tapi bukan Sungmin namanya kalau seperti itu saja dia takut.
“Oh.. Aku takut sekali..” katanya dengan nada dibuat-buat. “JAGI-YA MIANHAE YO.. AKU MENCINTAIMUUUUU…… Hmpphh… hmph…” aku membekap mulutnya sebelum lebih banyak lagi orang memandang aneh ke arah kami. Lelaki memang tidak punya malu.
“Lee Sungmin, kau benar-benar suka bikin malu!” kataku sambil menyeretnya jauh-jauh dari orang-orang yang melemparkan tatapan hei-cewek-aneh-dan-kekasihnya-yang-gak-kalah-aneh-enyahlah!. Aku membungkuk-bungkukkan badanku seolah-olah bilang maafkan-lelaki-bodoh-ini-dia-tidak-gila-kok. Sungmin tertawa-tawa dalam bekapanku. Kan? Dia memang tidak ada malu.
“AAAWWWW!!!” dia menggigit tanganku. Gila! Cowok ini sudah gila! Aku segera melepaskan bekapanku, takutnya ada rencana lain selain gigitan maut untuk mengerjaiku.
“Haaaahh.. Gitu dong,, kan lega.. Kalau aku mati dalam bekapanmu kan gak lucu, mati dalam dekapanmu, nah.. itu baru keren..” oke, oke.. Dengan kalimat itu Sungmin memberitau semua reader kalau dirinya se-pabo itu.
“Aku menunggumu lebih dari tiga jam!” kataku ketus.
“Aku tertidur lebih dari tiga jam.” Jawabnya santai. Aishh.. mengesalkaaaannnn..
“Kau meminjam alat melukisku lebih dari dua minggu!” ketusku lagi.
“Dan aku belum mengembalikannya sampai sekarang.” Santainya lagi. Aku mengepalkan tangan kananku, mengumpulkan cakra agar pukulanku nantinya kan mematikan.
“Kau berjanji mengembalikannya hari ini!!”
“Dan aku lupa…” dia ber-aegyo di depanku. Kalau namaku adalah Lilin, aku pasti sudah meleleh. Tapi namaku adalah Raein, dan itu tidak akan pernah terjadi.
Bugh! Satu pukulan melayang ke mukanya. Oke, tidak keras kok. Aku hanya menggunakan seperempat cakraku saja.
“ARGGHH… Raein-ah!! Kau gila!” dia memegangi hidungnya yang sekarang sudah memerah. Aku menahan tawaku, puass.. aku puas…
“Memang! Kan dulu sudah aku peringatkan! Siapa suruh pacaran sama cewek gila sepertiku!” aku memeletkan lidahku lalu meninggalkannya di tempat itu. Diam-diam aku tertawa mengingat ekspresinya.
“Ya! Raein-ah.. Aku kan sudah minta maaf.. Ayolah..” aku berbalik tiba-tiba membuatnya sedikit terkejut. Aku melemparkan deathglare padanya.
“Tatapan macam apa itu?” tanyanya. Demi Tuhan, ada gak sih yang lebih konyol daripada dia di dunia ini?
“Ini namanya death-glare!” kataku, dia terkikik geli. Ya ya.. Aku memang selucu itu.
“Jangan lakukan itu lagi. Matamu itu besar Raein, kau seharusnya sadar itu!!” dia tertawa sambil memegangi perutnya. Sabar Raein, sabar.. Kau bisa membunuhnya nanti kalau dia sudah mengembalikan alat lukismu.
“Kau yang seharusnya sadar kalau kata-katamu barusan akan mempersulitmu memperoleh maaf dariku.” Kataku dingin. Tawanya seketika hilang berganti dengan suasana horor. Haha.. Aku memang seseram itu.
“Mianhae.. Kau mau aku melakukan apa? Bilang saja.” Katanya. Oke..
“Lakukan sesuatu yang keren.” Kataku. Dia berpikir sebentar, lalu tiba-tiba lampu hemat energi lima watt muncul di atas kepalanya. Pertanda ide cemerlang baru saja terlintas di otaknya.
Sorry sorry sorry sorry nega nega nega monjeo nege nege nege pajyeo pajyeo pajyeo boryeo baby..
Hahaha.. Sekarang dia dance sorry-sorry di hadapanku. Aku memalingkan mukaku walaupun dancenya agak bagus juga.. Tetap gak cukup
“Gak bagus. Kau pikir kau itu anggota Super Junior apa?” kataku ketus. Dia langsung berhenti.
Baby baby baby ooohh… my baby baby baby ooohhh….
“Tambah hancur!” kataku lagi. Dia berpikir lagi.
Almost paradise.. taeyang boda to nunbushi.. Neol hyanghan naui sarangi..
“Aku benci Gu Junpyo.” Kataku setelah melihatnya berlagak seperti kochboda namja.
Dokbareohae nea jeongmal badboy, saramputan yeogi shippun..
“Oh.. sekarang jadi anggota So Nyuh Shi Dae?” dia berhenti lagi dan lagi.
Semua yang kau lakukan, it’s magic.. Semua yang kau berikan it’s magic..
“Apa tuh?” tanyaku tidak mengerti *ceritanya kan akuh orang Korea gitu mana kenal ama Lyla. Hehehe*
“Ini lagunya Lyla tau! *loh, Sungmin kok bisa tau? Sungmin memang wawasan internasional.* “Jadi kau maunya apa? Aku capek nih.. Ntar aku nge-dance kayak SM*SH baru tau rasa kamu!” *oh.. Jangaaaannn Miinnn…* kata Sungmin sambil mengerucutkan bibirnya.
“Ya terserah sih.. Kalau capek ya berhenti aja..” kataku. Dia seperti berpikir lagi. Kali ini dia sedikit menundukkan kepalanya. Dia menatapku lembut, menarik napas dan memejamkan sebentar matanya.
“Mianhae.. My love.. Dorasoneun neoreul bumyeon sarangi gochyeogado.. Shigani ijeya negedo boigo itjimaann.. Sarangiran ireomuro oneungora saenggakhaeji.. Nege ireeohke seumyeodeulgo isseotda neungeol.. Mollaseoso…” oh… Suara Sungmin enak banget.. Lumayan lah, daripada dia ngedance kayak boyband abal yang lain. Aku tersenyum sedikit menandakan hatiku sudah luluh. *jiahh*. Dia memang tau lagu kesukaanku.
“Kau tertawa chagi?” tanyanya dengan wajah takut-takut. Aku sudah hampir tertawa keras melihatnya begitu.
“Iya pabo!” kataku, dia tertawa sambil menghembuskan napas lega. “Jadi chagi, aku sudah dimaafkan?” tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk kecil.
“Iyyeesss……” dia melompat kegirangan ke arahku.
Chu~~
Mataku melebar saat merasakan sesuatu menyentuh bibirku. Sesuatu terasa menjalar di bawah kulitku, akupun jadi merinding, pikiranku blank sama sekali, otakku kosong tiba-tiba. Sensasinya gila-gilaan.. Sungmin menyusupkan tangannya ke rambut hitamku, memperkuat tekanan bibirnya di bibirku. Aku lumpuh tiba-tiba, perasaanku jadi aneh. Aku menggerakkan bibirku sedikit, menyadari reaksi itu Sungmin menurunkan tangannya ke punggungku lalu mendekapku erat. Aku tidak membuka mulutku, tidak ingin Sungmin bertindak lebih jauh dari ini. Tapi sepertinya Sungmin tidak keberatan, dia cukup puas dengan bibirku saja. Pelan dan sangat lembut, tanpa sadar aku menutup mataku, menikmatinya juga. Setelah agak lama Sungmin melepaskan ciumannya dan menatapku lembut dengan kedua tangannya memegang pipiku seolah-olah tidak ingin aku melihat ke arah lain selain ke matanya. Dia mengelap bibirku dengan ibu jari tangan kanannya, lalu menatapku lembut.
“Demi Tuhan, Raein.. Aku cinta padamu. Saranghae.. saranghae..” dia menempelkan keningnya di keningku.
“Saranghae..” bisiknya sekali lagi. Aku merasa bunga-bunga bermekaran di sekelilingku, kupu-kupu beterbangan.. Ah.. Sungmin.. Bagaimana bisa kau membuatku seperti ini..
Dia mengecup bibirku sekali lagi, hanya sebentar saja.
“Na do saranghae..” kataku lalu mengecup bibirnya cepat seperti yang dia lakukan barusan. Seketika mukaku memanas.
“Aigoo.. muka merahmu manis sekali chagi..” katanya sambil membelai pipiku.
Aku merasa mukaku semakin panas. Dengan satu gerakan cepat aku menginjak kakinya yang kiri. Dia mengerang kesakitan sambil terlonjak-lonjak dengan satu kaki. Pemandangan itu lucu sekali.
“Ya! Kukira kau sudah memaafkanku!” katanya sambil meniup-niup sepatunya. (?) Maksudnya mungkin ingin meniup jempol kakinya.
“Itu untuk mencuri ciuman pertamaku!” kataku. Seenaknya saja dia mencuri keperawanan bibirku yang sudah aku jaga sejak lama. Kurang ajar.
“Kukira kau memberikannya dengan ikhlas padaku..” dia mengerucutkan bibirnya lagi, aish.. aku tidak percaya lelaki imut seperti dia ini seorang psycho.
“Enak saja! Bibirku ini mahal tau!” kataku, “kalau besok kau tidak mengembalikan alat lukisku aku akan mengahajarmu!” lalu aku berlari meninggalkannya.
“YA!! Kalau aku bisa menangkapmu kau akan merasakan yang lebih daripada sekedar ciuman seperti tadi!!!” dia mulai mengejarku. Omonaaa… Tidakkk….
“Coba saja kejar kalau bisa!” Aku mehrong ke arahnya.
“Jangan menyesal Raein!!!” dia benar-benar mengejarku. Omonaaa…. Siapa saja selamatkan akuu….
*FIN*
Oke yorobun.. Ini FF tergaje yang pernah ada, gak punya inti cerita, gak punya klimaks, pokoknya gaje segaje gajenya.. Aku Cuma terlalu stres karena Ujian yang gak ada habisnya. Mind to leave any comment? Kita terbuka kok untuk komentar.. Kalau gak komen aku bakal nikah sama LEE SUNGMIN, hayooo… masih gak rela kan?? Oh ya, mian karena banyak sekali kata-kata yang ngebodoh-bodohin Umin.. Kepala aku pun udah benjol nih ditimpukin batu sama istri2 Umin.. Hehe.. Kayak gini lah kalau pasangan PSYCHO cekcok, untung aja main castnya Sungmin, coba kalau Kangin? Huah.. Bisa abis author.. Khkhkh..
Mind to comment? Komen donk..