Cr : novel berjudul sama, karya Farida Susanti
Editor/rewriter : Cha_sungmin
Rating : PG-15
#1 Dalam Hujan Sore Itu…
Namanya Kyuhyun, Cho Kyuhyun. Matanya kosong, kering, tapi sangat kuat. Wajahnya tenang. Bibirnya tampak terluka, pertanda dia adalah orang yang sering berkelahi. Auranya benar2 campur aduk ya, membuat semua orang lama mengamatinya, berusaha ingin mengerti, namun tidak akan pernah bisa mengerti.
Kyuhyun memegang segelas air sambil tersenyum, ia ingat bahwa baru saja dia dikeroyok oleh Eunhyuk dan genk-nya –musuh bebuyutannya-. Diingat-ingatnya lagi sensasi yang ia rasakan saat dia ditendang, dipukuli, dan dibanting2, seakan dia plastic kresek. Sakit!?? Tidak, dia tidak merasakan apa2 lagi, ini sudah biasa terjadi padanya.
Tapi bukan itu yang membuatnya tertawa, sebuah ingatan sangat lekat dimemorinya.
Jadi tepat ketika kyu meringis terkapar berlepotan darah dimulut dan hidungnya, saat Eunhyuk dan teman2nya sudah pergi meninggalkannya, matanya yang saat itu sudah remang-remang menangkap sesuatu pandangan yang cukup ANEH untuk terjadi di Seoul, tepatnya dipohon disamping tubuhnya.
Kyuhyun mengerenyit, mencoba menganalisis penglihatannya, bahkan sesekali mengerjap2kan matanya, rasa sakit dibadannya hilang begitu saja, digantikan oleh rasa penasaran yang menggelitik akalnya.
BAYANGKAN,
Seorang gadis kurus, tirus, berambut panjang menjuntai, dengan kulit kuning sekusam pasir pantai, sedang berdiri dibawah pohon –didepan sekolahnya-, mati2an menggantungkan boneka2an dari kain putih di dahan pohon itu. Kyuhyun yang sempat tinggal di Jepang selama 5 tahun tau jelas apa itu, benda itu bernama TERU-TERU BOZU –tradisi penangkal hujan khas Jepang-
Tapi agak tidak wajar orang Korea ikut2an menggantungkan hal2 seperti itu dipohon sekolahnya =WAHUTRI Senior High School, SMA Kyuhyun- ? Bukankah orang Korea suka hujan?
Mmmm, tapi Kyuhyun juga pengecualian. Kyuhyun tidak suka hujan. Tapi, menyadari ternyata ada orang yang seperti itu juga, kyu lumayan kaget. Awalnya dia berusaha tidak perduli akan tingkah laku si kurus itu, tapi ternyata rasa penasarannya lebih besar dari ketidak peduliannya. Dalam keadaan terkapar tidak bisa bergerak, kyuhyun memberanikan diri bertanya pada gadis itu.
“Hei! Kenapa menggantungkan itu?”
Gadis itu menoleh sejenak, kemudian kembali dengan kegiatannya –tanpa memperdulikan pria yang terkapar dan berdarah tidak jauh darinya-
“Biar hujan g turun”
“Loh, emang kenapa kalo turun?”
“Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri” (???)
Kyuhyun tercengang bingung, “Kamu… kamu mau bunuh diri?”
“Ya, asal g hujan”
“……”
Lanjutkan membaca “Dan Hujan pun Berhenti… (part.1)” →